Semua saya yakin pernah menonton tanding bola baik kelas tarkam sampai kelas dunia. Kalau diinggris malah main bola sudah semacam agama jika tidak menontonnya bisa masuk neraka, dan bagi yang menontonnya akan masuk surga. begitu ujar pencinta club bolton yang pernah saya jumpai di london beberapa waktu lalu. Dalam permainan bola lawan selalu menyerang dari titik lemah yang tidak dikuasai kita untuk berkali kali serangan yang dilakukan. Jika pelatihnya cepat sadar dia akan mengganti dengan cepat pemain yang menjadi titik lemah di posisi tersebut. Bagaimana dalam konteks perusahaan? Pun demikian kompetitor selalu menyerang dari titik lemah yang tidak kita kuasai. Mengapa ada 2 perusahaan dengan layanan yang sama yang satu banyak pengunjungnya dan yang satu sepi pengunjungnya? Karena banyak faktor tentunya, jika dilihat dari contoh rumah sakit misalnya pasien yang datang ketika datang ke poliklinik hanya ingin 2 hal cepat ketemu dokter dan dapat obat lal