Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan bisnisnya dalam melayani pelanggan memerlukan banyak dukungan tidak terkecuali sdm yang terlibat.
Bentuk kontribusi yang nyata adalah ide kreatif yang bersumber dari sdm internal perusahaan dalam segala aspek baik lahirnya produk baru maupun cara delivery produk kepada pelanggan.
Bagaimana IDE bisa lahir dari sdm internal tentunya banyak pemicunya satu diantaranya adanya RASA TERANCAM dengan hadirnya kompetitor perusahaan.
Adanya rasa ini melahirkan sebuah ketidaknyaman di internal perusahaan untuk selalu melakukan terobosan terobosan baru agar perusahaan selalu eksis dalam melayani pelanggannya.
Oleh karenanya do intelijen perlu dilakukan kepada perusahaan lain yang dianggap kompetitor dan hasilnya di share ke seluruh sdm internal perusahaan.
Cara ini efektif untuk membangun keresahan di sdm internal untuk melakukan do the best dalam melayani pelanggannya.
Selain melakukan intelijen ke perusahaan kompetitor cara lain adalah melakukan pembelajaran kepada industri berbeda.
Semisal pengelola rumah sakit dalam melakukan terobosan untuk lebih baik dapat belajar ke beberapa industri diantaranya:
Untuk efisiensi dan produktivitas bisa belajar ke toyota
Untuk pengelolaan antrian pasien bisa belajar ke jasamarga, PT. KAI dan pengelola bandara.
Untuk pengelolaan big data bisa belajar ke perbankan.
Untuk pengelolaan manajemen aset bisa belajar ke perusahaan property.
Untuk belajar manajemen safety bisa belajar ke industri penerbangan atau minyak.
Dengan cara ini sdm di internal perusahaan akan mendapatkan inspirasi yang pada gilirannya akan melahirkan ide baru untuk pengembangan rumah sakit kedepan.
Komentar
Posting Komentar