Istilah Wordclass pernah membuat geger perusahaan lokal dan meresponnya dengan merubah visi dan misi perusahaan dengan menyertakan tagline wordclass di bagian visi nya. Namun dalam prakteknya semacam jauh panggang dari api dimana Visi jauh kedepan ingin sebagai kelas dunia tidak dibarengi dengan kemampuan dan cata bekerja wordclass. Yang basic saja : kesalahan sudah menjadi tradisi. Menyaksikan pelanggan dikursi penantian sepertinya menjadi kepuasan bagi staf perusahaan menyaksikannya. Sibuk sana sini tanpa hasil kerjaan Masih sering terjadi mewarnai di banyak perusahaan. Berbenah diri hanya saat penilaian standarisasi global dilakukan oleh tim penilai, padahal berbenah itu habit kerja harus dilakukan everyday karena sejatinya masalah itu everyday maka bebenahnya juga harus everyday. Karena bebenahnya diakumulasikan sehari menjelang penilaian akhirnya jadi mahal jatuhnya dan mendadak banyak staf seperti bekerja ala rodi dan bergerutu manajemen tega nih nyuruh kerja kaya gini ka