Ketika melihat Kinerja Perusahaan pada posisi negatif dimana cost lebih besar dari pendapatan semuanya hanya bisa KAGET KAGETAN dan CUBIT CUBITAN.
.
.
Kaget seperti tidak menerima kenyataan bahwa kinerjanya negatif dan cubit cubitan mulai main salahsalahan.
Padahal ketika menunjuk 1 jari ke orang lain maka 4 jari menunjuk kejarinya sendiri.
Artinya dirinya punya kontribusi terhadap keadaan yang terjadi dengan alasan apapun tinggal seberapa besar kontribusi kesalahan yang dilakukannya.
Sudah jadi rahasia umum di banyak perusahaan pasukan comfort zone squadron mendominasi pasukan perusahaan apalagi di perusahaan yang berbau monopoli pasar.
Namun demikian turbulensi bisnis mengintai setiap saat baik dari aspek regulasi, pelanggan, karyawan, pemasok dan kompetitor.
Sehingga ketika perusahaan kena turbulensi dan mulai oleng di perusahaan yang zona nyamannya dominan merespon bukan dengan bersatu dan melawan keadaan namun kebanyakan menyelamatkan diri masing masing.
Dalam kondisi zona nyaman yang dominan yang terjadi adalah orang lebih senang berkumpul di unit unit terkecil dibandingkan berkumpul memikirkan nasib perusahaan kedepan.
So, bagaimana mensikapi turbulensi yang menghantam perusahaan disaat perusahaan di dominasi oleh comfort zone?
Banyak referensi perusahaan yang berhasil bertransformasi dari perusahaan monopoli menjadi yang tahan turbulensi.
POS. PEGADAIAN. BRI dan sederet perusahaan plat merah lainnya menjadi contoh bagaimana perusahaan yang berhasil bertransformasi menjadi perusahaan yang agile terhadap perubahan eksternal.
Kepemimpinan yang MELAYANI, transformasi BUDAYA dan perbaikan sistem bisnis menjadi 3 kekuatan baru yang dijalankan secara pararel.
Pemimpin hadir ditengah pegawai everyday dan banyak memberi kejutan dan kegembiraan, cara kerja baru dibangun berbasis kepada nilai2 pelayanan prima kepada pelanggan internal maupun eksternal dan system kerja dibangun untuk mendukung aliran proses yang efektif dan efisiendalam menghadirkan pelayanan kepada pelanggan.
Proses yang efektif dan efisien dibutuhkan sebagai respon keinginan pelanggan yang menginginkan hasil layanan yang berkualitas dan waktu yang wajar.
Turbulensi setiap saat mengintai persoalannya sadar kah elemen perusahaan dengan kondisi ini.
Pilihannya hanya satu, CHANGE : NOW or NEVER
Komentar
Posting Komentar